Kamis, 26 November 2015

Komunitas Lokal dalam Globalisasi



 Komunitas Lokal dalam Globalisasi
Ø Pengertian komunitas

  • Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".



Ø GLOBALISASI




  • ·         Globalisasi adalah suatu proses yang mendunia dimana individu tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah. Setiap individu dapat terhubung oleh siapa saja yang ada dibelahan bumi ini dan terjadi penyebaran informasi dan komunikasi melalui media cetak dan elektronik yang mendunia. Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization. Kata "Global" berarti mendunia sedangkan "Lization" berarti proses. Sehingga dalam Pengertian Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang mendunia. Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau sempit dikarenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara baik itu dalam perdagangan, teknologi, pertukaran informasi,  dan gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya. 



Ø  Pengertian globalisasi menurut definisi para ahli



·         Achmad Suparman yang mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.

·         Anthony Giddens mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.

·         Selo Soemardjan, Pengertian globalisasi adalah sebuah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.

·         Laurence E. Rothernberg adalah percepatan dari intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda.

·         Emanuel Ritcher mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

·         Martin Albrow adalah seluruh proses penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global. 


Ø  Penyebab Globalisasi


Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Faktor-faktor penyebab terjadinya globalisasi adalah sebagai berikut.
  • Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang mempermudah dalam jasa pengeriman barang keluar negeri. 
  • Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan menjamin kemudahan dalam transaksi ekonomi antar negara.
  • Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat. 

Ø  Dampak Globalisasi

Dalam terjadi dan berlangsungnya globalisasi ada dampak yang ditimbulkan dari era globalisasi. Dampak globalisasi terbagi dua yaitu dampak positif globalisasi dan dampak negatif globalisasi. Dampak positif dan dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut...
a. Dampak Positif Globalisasi 
  • Komunikasi yang semakin cepat dan mudah 
  • Meningkatnya taraf hidup dari masyarakat
  • Mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. 
  • Tingkat pembangun yang semakin tinggi
  • Meningkatnya turisme dan pariwisata
  • Meningkatnya ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien 

b. Dampak Negatif Globalisasi
  • Informasi yang tak terkendali 
  • Timbulnya sikap yang ala kebarat-baratan 
  • Munculnya sikap individualisme
  • Berkurang sikap solidaritas, gotong royong, kepedulian dan kesetiakawanan
  • Perusahaan dalam negeri lebih mementingkan perusahaan dari luar ketimbang perusahaan yang ada dalam negeri membuat perusahaan dalam negeri sulit berkembang
  • Berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap seluruh petani. 
  • Budaya bangsa akan terkikis 
Dampak Globalisasi terhadap Kebudayaan Lokal
Michael Hsiao mengajukan tipologi mengenai konsekuensi globalisasi terhadap kebudayaan lokal, yaitu
(1) budaya lokal tergeser oleh budaya global,
(2) budaya lokal dan global hidup berdampingan tanpa adanya penyatuan berarti di antara
      keduanya (koeksistensi),
(3) budaya lokal dan global bersintesis, dan
(4) budaya global ditolak oleh budaya lokal yang kuat.
 Berikut ini dibahas dua pandangan yang bertentangan tentang dampak globalisasi terhadap identitas kebudayaan kultural lokal, yakni globalisasi sebagai penghancur identitas dan globalisasi sebagai pembentuk identitas.
Ø Globalisasi sebagai Pembentuk Identitas

Tomlinson mengkritik pandangan di atas dan mengajukan kontratesis, yaitu bahwa  globalisasi tidak menghancurkan identitas kultural, melainkan justru menciptakannya.14 Globalisasi mendorong terjadinya penguatan posisi-posisi identitas, misalnya dalam bentuk kebudayaan lokal yang menentang kekuatan homogenisasi dari globalisasi kapitalis (Castells 1999) atau gerakan-gerakan sosial global yang didasarkan pada posisi-posisi identitas (misalnya gender, seksualitas, agama, etnisitas, dan kebangsaan). Logika internal dalam penciptaan identitas oleh globalisasi, menurutnya, adalah sebagai berikut: globalisasi yang terjadi saat ini adalah globalisasi modernitas sementara modernitas adalah pendahulu dari keberadaan identitas. Oleh karena itu, globalisasi adalah kekuatan yang membentuk identitas.
Sementara itu, menurut Hsiao, “globalisasi tidak berarti mengarah pada homogenisasi di mana identitas, budaya, dan tradisi lokal terancam atau malah hancur, melainkan juga memberi ruang bagi tumbuh dan berkembangnya kebudayaan lokal yang heterogen.”


Komunitas dalam globalisasi di Blora
Samin Surosentiko

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ajaran Samin (disebut juga Pergerakan Samin atau Saminisme) adalah salah satu suku yang ada di Indonesia. Masyarakat ini adalah keturunan para pengikut Samin Surosentiko yang mengajarkan sedulur sikep, di mana mereka mengobarkan semangat perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk lain di luar kekerasan. Bentuk yang dilakukan adalah menolak membayar pajak, menolak segala peraturan yang dibuat pemerintah kolonial. Masyarakat ini acap memusingkan pemerintah Belanda maupun penjajahan Jepang karena sikap itu, sikap yang hingga sekarang dianggap menjengkelkan oleh kelompok di luarnya.
Masyarakat Samin sendiri juga mengisolasi diri hingga baru pada tahun '70-an, mereka baru tahu Indonesia telah merdeka. Kelompok Samin ini tersebar sampai Jawa Tengah, namun konsentrasi terbesarnya berada di kawasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur yang masing-masing bermukim di perbatasan kedua wilayah. Jumlah mereka tidak banyak dan tinggal di kawasan pegunungan Kendeng di perbatasan dua provinsi. Kelompok Samin lebih suka disebut wong sikep, karena kata samin bagi mereka mengandung makna negatif. Orang luar Samin sering menganggap mereka sebagai kelompok yang lugu, tidak suka mencuri, menolak membayar pajak, dan acap menjadi bahan lelucon terutama di kalangan masyarakat Bojonegoro. Pokok ajaran Samin Surosentiko, yang nama aslinya Raden Kohar, kelahiran Desa Ploso Kedhiren, Randublatung, tahun 1859, dan meninggal saat diasingkan ke Padang, 1914.
·        Sistem Religi
Dalam hal keyakinan agama, hardjo kardi berpendapat bahwa baik islam, Kristen, maupun agama lainnya itu sama-sama mengarahkan umatnya ke jalan yang baik, tinggal bagaimana penerapannya. Kelugasan dalam berbicara memang tampak jelas dalam langgam tutur warga masyarakat samin. Ki samin memiliki andalan, yaitu jamus kalimasada yang ditulis dalam aksara jawa. Kitab ini sekarang banyak disimpan sesepuh samin di Bojonegoro,Blora, Kudus, Brebes, Pati dan Lamongan.
Menurut Samin Surosentiko, tugas manusia di dunia adalah sebagai utusan Tuhan, jadi apa yang dialami oleh manusia didunia semuanya adalah kehendak Tuhan semata. Seperti yang dikatakan oleh Samin dalam bahasanya sendiri sebagai berikut:
Janjining manungsa gesang wonten donya puniko dados utusaning Pangeran, sagedta amewahi asrining jagad, namung sadarmi nglampahi. Dados dhumawahing lalampahan begja tuwin cilaka, bingah tuwin susah, saras tuwin sakit, sadaya wau sampun ngantos angresula sanget, amergi sampun sagah dene prajanjining manungsa. Gesang wonten ing dunya puniko sageda angestokaken angger-anggering Allah, dateng asalipun piyambak-piyambak”.
Oleh karena itu, soal sedih, sakit, gembira, sehat, bahagia dan tidak bahagia, harus diterima sebagai hal yang wajar. Samin juga mengajarakan kepada murid-muridnya agar berbuat kebajikan, kejujuran, dan kesabaran; walaupun yang bersangkutan hidup menderita, sakit atau luka hati. Murid-muridnya dilarang membalas dendam apabila hatinya dilukai orang. Ajaran tersebut menurut ajaran lisan warga Tapelan Blora dikenal sebagai ”angger-angger praktikel” (hukum tindak tanduk), angger-angger pangucap (hukum berbicara), serta angger-angger lakonana (hukum perihal apa saja yang perlu dijalankan). Sehubungan dengan hal tersebut Samin Surosentiko mengajarkan kepada murid-muridnya agar berbuat kebajikan, kejujuran, dan kesabaran, walaupun orang bersangkutan hidup menderita, sakit atau luka hati.
·        Sistem Sosial
Dalam pergaulan sehari-hari, baik dengan keluarganya, sesama pengikut ajaran, maupun dengan orang lain yang bukan pengikut samin, orang samin selalu beranjak pada eksistensi mereka yang sudah turun-temurun dari pendahulunya, yaitu ono niro mergo ningsun, ono ningsun mergo niro (adanya saya karena kamu, adanya kamu karena saya). Ucapan itu menunjukkan bahwa orang samin sesungguhnya memiliki solidaritas yang tinggi dan sangat menghargai eksistensi manusia sebagai makhluk individu, sekaligus sebagai maakhluk social. Karena itu, orang samin tidak mau menyakiti orang lain, tidak mau petil jumput (tidak mau mengambil barang orang lain yang bukan haknya), tetapi juga tidak mau dimalingi (haknya dicuri).



Keterkaitan Kominitas Samin dalam Globalisasi
  •   Komunitas samin adalah komunitas yang sangat tradisional, sistem hidupnya masih bermata pencaharian pertanian dan  sangat memanfaatkan sumber alam. Mereka tidak begitu tertarik dengan adanya globalisasi karena pandangan hidupnya yang masih sangat awam dalam dunia modern. Jalan fikiran komunitas samin juga sangat berbeda dengan komunitas lain  sehingga komunitas samin mempunyai sifat yang sangat menjengkelkan orang lain. Cara berfikir masyarakat samin tidak begitu terkontaminasi oleh globalisasi. Meskipun ia telah mengikuti perkembangan zaman karena adanya globalisasi namun tetap saja budaya dan keyakinannya tetap sama dan tidak berubah.



 







daftar pustaka



2 komentar:

  1. ▷ casino site review - Lucky Club
    Read our latest casino luckyclub site review ➡️ Get all the latest news & bonuses ✓ Slots, Blackjack & Roulette ✓ Mobile & Live Dealer.

    BalasHapus
  2. The King Casino Archives - Hertzaman
    The King Casino Archives, including news, articles, videos, address, gaming info, poormansguidetocasinogambling.com The King Casino & herzamanindir.com/ Hotel in Henderson, NV https://septcasino.com/review/merit-casino/ is one of the newest hotels and 바카라 사이트 motels on https://vannienailor4166blog.blogspot.com/

    BalasHapus